Jumat, 23 Maret 2012

TEMA : KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

SOSIALISASI MERUPAKAN SEBAGIAN PRIBADI DARI BANGSA TIMUR
Oleh Intan Oka Herdanis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1                          Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dengan kepribadian yang berbeda. Kepribadian seseorang terkait dengan proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat.
                        Sosialisasi berlangsung terus menerus pada tiap – tiap masyarakat. Dengan proses sosialisasi seseorang menjadi tahu bagaimana dia harus bertingkah laku di tengah masyarakat. Dalam hal ini norma – norma dan nilai – nilai yang dianut sebuah masyarakat menjadi faktor yang paling menentukan bagaimana seseorang harus berperilaku agar ia tidak dikucilkan dan menjadi orang yang disukai dalam kelompoknya.
                        Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma – norma serta nilai – nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.
                        Kepribadian dipengaruhi oleh faktor pembawa, faktor lingkungan fisik, faktor kelompok, faktor kebudayaan khusus dan faktor pengalaman yang unik. Bagaimanakah peran sosialisasi dalam bentuk kepribadian bangsa timur ?

1.2                          Perumusan Masalah
                   Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan berikut :
1.1.1                  Bagaimana minat manusia untuk bersosialisasi kesesama manusia ?
1.1.2                  Apakah penyebab perlu manusia untuk bersosialisasi dengan manusia lain ?
1.1.3                  Apa saja faktor dan kendala-kendala manusia untuk bersosialisasi dengan masyarakat ?

1.2                          Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh :
1.2.1                  Minat manusia untuk bersosialisasi kesesama manusia.
1.2.2                  Penyebab perlunya manusia untuk bersosialisasi dengan manusia lain.
1.2.3                  Faktor dan kendala-kendala manusia untuk bersosialisasi dalam kehidupan yang positif.
1.4             Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.4.1         Mengetahui minat manusia untuk bersosialisasi kesesama manusia.
1.4.2         Mengetahui penyebab perlunya manusia untuk bersosialisasi dengan manusia lain.
1.4.3         Menganalisis faktor dan kendala-kendala manusia untuk bersosialisasi dalam kehidupan yang positif.
1.5             Manfaat Penelitian
                   Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1.5.1         Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan minat  manusia untuk bersosialisasi dengan manusia lainnya dan juga agar manusia bisa memilah kehidupan sosial yang akan dipilih dan menunjukan kepribadian bangsa timur.

BAB II
LANDASAN TEORI
                                 Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang ada dalam sebuah masyarakat. Dalam keluarga proses sosialisasi pertama kali dilakukan. Apa yang dianggap benar dan baik dalam sebuah masyarakat akan diajarka oleh orang tua kepada anaknya sehingga akan mempengaruhi kepribadiannya dimasa yang akan datang.
                                 Proses pembentukan kepribadian seseorang akan berbeda satu sama lain tergantung dari pola sosialisasi yang di anut oleh masyarakatnya. Walaupun demikian, setiap masyarakat memiiki pola – pola perilaku umum yang membatasi perilaku individu berdasarkan kepribadiannya.
                                 Dalam bangsa timur, sosialisasi dapat didefinisikan sebagai satu proses soasial yang terjadi bila seorang individu menghayati dan melaksanakan norma – norma kelompok tempat ia hidup sehingga akan merasa jadi bagian dari kelompoknya.
                                 Ciri watak seseorang  individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang mandiri. Abstraksi dari pola perilaku manusia sebagai individual. Jadi, kepribadian merupakan ciri – ciri atau watak yang khas dari seorang individu sehingga dapat memberikan identitas yang khas bagi individu tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1             kesimpulan.
                   Kesimpulannya adalah kita sebagai bangsa timur mempunyai kepribadian untuk bersosialisasi dan berinteraksi kesesama manusia. Kepribadian individu sangat dipengaruhi oleh corak budaya yang ada dalam masyarakatnya. Struktur budaya yang ada memang tidak semuanya akan diserap dan diterima oleh individu tetapi setidaknya ada nilai – nilai tertentu yang dipedomani dan dijadikan dasar untuk menentukan sikap atau perilaku dalam bertindak sehari – hari sehingga membentuk khas yang disebut kepribadian.
3.2             saran.
                   Kita sebagai bangsa timur, sebaiknya mengikuti kebudayaan yang dianut dalam masyarakat, salah satunya adalah bersosialisasi dengan makhluk hidup yang lainnya.


Jumat, 16 Maret 2012

pengertian kebudayaan


MINAT REMAJA DI INDONESIA TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Oleh : Intan Oka Herdanis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Pada masa-masa ini, pengaruh kebudayaan asing amat kuat mempengaruhi kebudayaan di negara kita. Hal tersebut memang tidak dapat kita ingkari lagi. Kenyataannya pun dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Gambaran kita akan lebih jelas lagi jika mengamati berbagai kesenian asing yang masuk, mempengaruhi, dan akhirnya banyak diminati di  negara kita ini. Kelompok yang paling peka dalam hal ini adalah kelompok remaja.
Remaja sebagai kelompok individu yang sedang dalam masa mencari identitas diri, selalu cenderung mencari hal-hal yang baru, yang dapat membuat mereka menjadi orang modern. Mereka tidak ingin ketinggalan jaman, sehingga ada kecenderungan untuk mudah menerima hal-hal yang berbau modern termasuk kesenian asing yang masuk ke negeri kita.
1.2            Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
(1.2.1) mengetahui minat remaja di Indonesia terhadap kesenian tradisional.
(1.2.2) mengetahui penyebab kurangnya minat remaja di Indonesia terhadap kesenian tradisional.
1.3      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan berikut :
1.3.1    Bagaimana minat remaja terhadap kesenian tradisional ?
1.3.2    Apakah penyebab kurangnya minat remaja di Indonesia terhadap kesenian tradisional?
1.3.3    Apa saja faktor dan kendala-kendala remaja di Indonesia untuk melestarikan kebudayaan Indonesia?

1.4      Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh :
1.4.1    Minat remaja terhadap kesenian tradisional
1.4.2    Penyebab kurangnya minat remaja di Indonesia terhadap kesenian tradisional
1.4.3    Faktor dan kendala-kendala remaja di Indonesia untuk melestarikan kebudayaan Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI
Kesenian tradisional adalah kesenian rakyat yang berasal dari kehidupan masa lalu. Kesenian dituangkan ke dalam bentuk-bentuk pementasan dengan teknik-teknik tertentu dengan karakteristik tertentu pula.
Di Indonesia khususnya, banyak sekali kebudayaan kesenian tradisional yang menarik dari leluhur kita. Namun, amat di sayangkan karena generasi mudanya jarang sekali untuk melestarikan kebudayaan Indonesia ini. Remaja indonesia malah lebih senang mempelajari breakdance, modern dance, disco dll.
Jarang sekali pula kita jumpai pertunjukan ludruk, ketoprak atau wayang orang berjalan dengan sukses atau banyak peminatnya. Dari penonton yang sedikit itu, jumlah penonton dari kalangan remaja pun dapat dihitung dengan jari. Namun apabila ada pertunjukan break dance dan lain-lain, penonton remajanya pun meluap.
Sungguh memprihatinkan kondisi seperti ini. Bila tak ada yang mau melestarikan kebudayaan kesenian tradisional indonesia, lantas siapa lagi kalau bukan generasi mudanya?
BAB III
PENUTUPAN
3.1             Kesimpulan
                   Kesimpulan dari karya tulis ini adalah, kesenian tradisional jarang di minati oleh remaja di Indonesia. Dan remaja di Indonesia kurang berminat terhadap kesenian tradisional, mereka lebih berminat terhadap kebudayaan asing.
3.2             saran
                   Sebaiknya sedini mungin kesenian tradisional diperkenalkan dengan cara memasukkan kesenian tradisional ke dalam kurikulum sekolah, hendanya ada usaha dari pemerintah untuk membuat wadah khusus guna menampung usaha-usaha pelestarian kesenia tradisional.



Sabtu, 10 Maret 2012

TEMA : MANUSIA DAN HAKEKAT MANUSIA

INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
Oleh Intan Oka Herdanis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang

Sejak dilahirkan manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, yaitu kebutuhan afeksi, kebutuhan inklusi, dan kebutuhan kontrol. Upaya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu hakekat manusia adalah bersosialisasi dengan sesamanya dalam kehidupannya. Manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia memiliki sejumlah kebutuhan, kepentingan, dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi sendiri, melainkan butuh pertolongan orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini merupakan hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial terjadi jika masing-masing pihak sadar akan kehadiran pihak lain. Jadi, walaupun orang-orang saling bertatap muka tetapi tidak saling bicara, tetap telah terjadi suatu interaksi sosial. Lantas, sejauh manakah peran interaksi sosial terhadap pembentukan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial masyarakat?

1.2            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan berikut :
1.1.1                  Bagaimana minat manusia untuk berinteraksi kesesama manusia ?
1.1.2                  Apakah penyebab perlu manusia untuk berinteraksi sosial dengan manusia lain?
1.1.3                  Apa saja faktor dan kendala-kendala manusia untuk berinteraksi sosial dalam kehidupan yang positif?

1.2                          Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh :
1.2.1                  Minat manusia untuk berinteraksi kesesama manusia
1.2.2                  Penyebab perlunya manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain
1.2.3                  Faktor dan kendala-kendala manusia untuk berinteraksi sosial dalam kehidupan yang positif
1.4             Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.4.1         Mengetahui minat manusia untuk berinteraksi kesesama manusia
1.4.2         Mengetahui penyebab perlunya manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain
1.4.3         Menganalisis faktor dan kendala-kendala manusia untuk berinterakso sosial dalam kehidupan yang positif
1.5             Manfaat Penelitian
                   Penelitian ini memiliki manafaat sebagai berikut
1.5.1         Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan minat  manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya dan juga agar manusia bisa memilah kehidupan sosial yang akan dipilih.
BAB II
LANDASAN TEORI
                                 Sebagai makhluk sosial kita perlu berinteraksi dengan orang lain karena kita tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa melibatkan orang-orang disekitar kita. Kita tidak dapat membayangkan jika para pembuat pakaian tidak ada ketika kita memerlukan pakaian atau para petani yang menanam bahan makanan pokok tidak ada di saat kita membutuhkan makanan. Meski terkadang kita tidak berhubungan secara langsung dengan orang-orang yang disebut tadi, tetapi kita tetap harus berinteraksi dengan para penyulur, penjual atau penyedia barang-barang kebutuhan tadi sebagai pihak perantara. Selain faktor pemenuhan kebutuhan tadi, ada juga beberapa faktor yang menjadi dasar berlangsungnya suatu proses interaksi sosial yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, dan motivasi.
                                 Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk survive dalam hidupnya. Jika kita tidak berinteraksi dengan orang lain, maka kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita dan akan menjadi manusia yang terasingi. Akibatnya, kita tidak dapat menjalankan kehidupan, tidak dapat mengembangkan cipta, rasa, dan kasra yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Selain itu, kita tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, dapat berperilaku menyimpang karena tidak memahami nilai dan norma yang ada di masyarakat sebagai hasil dari interaksi. Pada akhirnya, manusia dapat binasa dan tidak mempunyai generasi penerus.
BAB III
PENUTUP
3.1             kesimpulan
                   Kesimpulannya adalah kita sebagai makhluk sosial mempunyai hakekat untuk bersosialisasi dengan manusia lain. Karena kita tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa melibatkan orang-orang yang ada di sekitar kita. Selain itu, hasil interaksi antaranggota masyarakat harus dilandasi dengan norma dan nilai sosial agar menciptakan keteraturan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
3.2             saran
                   Manusia harus menjalin keteraturan sosial agar dapat mendapatkan hasil interaksi sosial dengan baik







            

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review